Keras! Yetti Defrina Sindir Pemerintah Deli Serdang: Jangan Jadikan Kritik Sebagai Ancaman Itu Vitamin Untuk Demokrasi Kita
Lubuk Pakam ~ buserbhayangkaranews.com| (1/10/2025) Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Bersama Rakyat (GEBER) Kabupaten Deli Serdang, Dra. Yetti Defrina, melontarkan kritik tajam terhadap jalannya pemerintahan daerah. Ia menegaskan, kehadiran LSM bukan untuk mencari musuh, melainkan menjadi benteng terakhir rakyat dalam mengawasi penyalahgunaan kekuasaan.
“Pemerintah jangan alergi dengan kritik. Justru kritik itu vitamin yang membuat pemerintahan sehat, transparan, dan benar-benar berpihak kepada rakyat,” tegas Yetti saat diwawancarai usai kegiatan di Lubuk Pakam, Selasa (30/9/2025).
Yetti menyoroti sejumlah persoalan klasik yang tak kunjung selesai, terutama di sektor pendidikan dan infrastruktur. Ia menilai dunia pendidikan di Deli Serdang masih timpang: fasilitas belajar jauh dari layak, kesejahteraan guru honorer diabaikan, sementara anggaran setiap tahun tetap digelontorkan.
Tak hanya itu, Yetti juga mengungkap dugaan banyaknya permainan anggaran di sektor pembangunan. “Coba lihat jalan-jalan pedesaan yang rusak bertahun-tahun, tapi setiap tahun ada laporan anggaran perbaikan. Pertanyaannya, ke mana larinya uang itu? Jangan sampai rakyat dibohongi terus dengan laporan fiktif,” katanya dengan nada geram.
Menurut Yetti, LSM GEBER siap menjadi mitra kritis pemerintah, DPRD, hingga aparat penegak hukum. Namun mitra kritis bukan berarti hanya sekadar mengangguk. “Kalau pemerintah bekerja jujur, rakyat pasti merasakan hasilnya. Tapi kalau ada permainan kotor, penyalahgunaan anggaran, dan proyek akal-akalan, kami pasti bersuara lantang,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa kontrol sosial adalah mekanisme penting dalam demokrasi. Tanpa pengawasan, kekuasaan berpotensi disalahgunakan, dan rakyat yang akan menanggung akibatnya.
“Jangan sampai rakyat terus dibebani pajak, sementara pelayanan publik justru amburadul. Pemerintah itu tugasnya melayani rakyat, bukan memperkaya kelompok tertentu, apalagi keluarga” Kolusi dan Nepotisme itu pungkasnya.
(gustian)