Syarikat Islam Dalam Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Momentum Penguatan Karakter Melalui Pendidikan
Penulis: Bukhari Abdul Rahman, S.Pd.I
Medan ~ buserbhayangkaranews.com| (1/10/2025) Setiap tanggal 1 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila sebagai pengingat bahwa dasar negara kita telah teruji menghadapi berbagai cobaan sejarah. Pancasila bukan hanya ideologi, melainkan juga jiwa bangsa yang mampu menjaga persatuan, mengikat kebhinekaan, serta menjadi kompas dalam membangun Indonesia yang berdaulat, adil, dan sejahtera.
Dalam perjalanan sejarah bangsa, Syarikat Islam turut mengambil peran penting. Berdiri sejak tahun 1905 dengan semangat membangkitkan ekonomi umat melalui Syarikat Dagang Islam, organisasi ini berkembang menjadi salah satu kekuatan pergerakan nasional. Syarikat Islam menyadari bahwa perjuangan tidak hanya dilakukan di bidang ekonomi, tetapi juga melalui pendidikan. Melalui jalur inilah lahir generasi cerdas, berkarakter, dan berjiwa kebangsaan yang kelak turut mewarnai perjuangan kemerdekaan.
Sejalan dengan nilai-nilai Pancasila, pendidikan yang diusung Syarikat Islam senantiasa berakar pada keummatan—yakni pendidikan yang membentuk pribadi beriman, berakhlak mulia, serta memiliki kepedulian sosial. Nilai ini sejalan dengan semangat Hari Kesaktian Pancasila, bahwa bangsa Indonesia hanya akan kuat apabila generasinya berpegang pada nilai luhur, gotong royong, dan persatuan.
Di era modern, tantangan pendidikan semakin kompleks. Digitalisasi, globalisasi, dan disrupsi teknologi menuntut hadirnya generasi yang adaptif, kreatif, sekaligus berkarakter. Karena itu, program pendidikan Syarikat Islam berusaha selaras dengan kebijakan pemerintah, khususnya Merdeka Belajar dan penguatan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan tidak hanya menjadi sarana menguasai ilmu pengetahuan, tetapi juga menjadi medium menanamkan nilai Pancasila dalam kehidupan nyata—yakni cinta tanah air, kemandirian ekonomi, serta kepedulian terhadap sesama.
Momentum Hari Kesaktian Pancasila adalah panggilan untuk menghidupkan kembali semangat persatuan dan daya juang. Syarikat Islam memaknainya sebagai komitmen untuk terus berkontribusi dalam mencetak generasi emas Indonesia: generasi yang religius, nasionalis, cerdas, dan siap membawa bangsa ini menuju kejayaan.
Mari kita rawat persatuan, perkuat pendidikan, dan tegakkan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Sebab hanya dengan itu, Indonesia akan tetap berdiri tegak, kokoh, dan berdaulat sepanjang masa.
(fahmi)