Deli Serdang ~ BuserBhayangkaraNews.com | Pemerintah Kabupaten Deli Serdang tengah diuji. Dari Dusun 10, Desa Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan, mencuat skandal bisnis sarang burung walet ilegal yang menyeret dugaan keterlibatan oknum perangkat desa. Di tengah pemukiman padat, bangunan usaha walet menjulang tanpa izin, seolah tak tersentuh hukum.
Ketua Aliansi Medan Estate Bersatu, M. Rapa, menyebut Pemkab telah dibodohi dan hukum dilecehkan oleh aktor-aktor tamak yang berlindung di balik kekuasaan desa.
“Kami temukan indikasi kuat bahwa oknum perangkat desa bukan hanya melindungi, tapi juga turut mengelola usaha walet ilegal berdarah Tionghoa di Jalan Kapten Batu Sihombing. Ini bukan sekadar pelanggaran administratif, ini penghinaan terhadap hukum”, kata Rapa. Senin (26/5/2025).
Rapa mengungkap, tim investigasi mereka bahkan sempat diintimidasi saat melakukan peliputan di lokasi. Kamera dicegat, akses diblokir, dan mereka ditantang langsung oleh orang-orang yang disebut-sebut bagian dari jaringan tersebut.
Tak tinggal diam, Rapa memberi ultimatum kepada Pemkab, DPMPTSP, Satpol PP, dan lembaga OSS.
“Jika mereka tetap tutup mata, kami akan turun ke jalan. Tidak akan kami biarkan mafia walet dan para bekingnya mempermainkan hukum sesuka hati”.
Keresahan warga terus bergulir. Di balik bisnis yang menjanjikan, ada ancaman nyata bagi kesehatan: mulai dari penyebaran virus, penyakit seperti DBD, hingga polusi suara akibat alat pemanggil walet yang bising siang-malam.
Padahal, secara regulasi, pemerintah pusat telah mengatur dengan tegas:
Permen LHK No. P.106 Tahun 2018: Tentang tata kelola, izin, dan pengawasan usaha sarang burung walet.
PP No. 6 Tahun 2007: Wajib konservasi dan pengelolaan lingkungan berkelanjutan.
Namun, aturan ini bagai macan ompong di mata para pelaku. Mereka bebas membangun dan beroperasi tanpa izin resmi—tanpa rasa takut.
Kini, sorotan publik tertuju pada sikap Pemkab Deli Serdang. Akankah mereka menindak tegas dan membersihkan jajarannya. Atau justru memilih diam, membiarkan mafia walet melenggang di bawah hidung pemerintah sendiri.
(Tim)